EQUATOR, Jakarta – Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri mengungkap peran terduga teroris jaringan Jamaah Islamiyah (JI), berinisial S alias MT, yang juga merupakan pegawai PT Kimia Farma.
Dikutip dari Detik.com, Senin (13/09/2021), Kabag Banops Densus 88 Kombes Aswin Siregar, menyampaikan S tergabung dalam Perisai Nusantara Esa pada 2018 dan berperan atau bertugas sebagai ‘fundraising’ atau ‘penggalangan dana’.
“Terduga S alias MT adalah anggota fundraising Perisai pada tahun 2018,” ujar Aswin melalui keterangan tertulis, Senin (13/09/2021).
Perisai Nusantara Esa sendiri merupakan sayap organisasi Jamaah Islamiyah dalam bidang advokasi. Selain itu, Aswin mengatakan S pernah menjadi pembina di Perisai Nusantara Esa pada 2020. Dia juga tergabung ke dalam Tholiah Jabodetabek, dimana Tholiah merupakan bidang pengamanan orang dan aset milik JI.
“Anggota Tholiah Jabodetabek saat kepemimpinan Hari,” ucapnya.
Sebelumnya, pihak PT Kimia Farma membenarkan, jika satu dari dua terduga teroris yang ditangkap di Bekasi berinisial S adalah pegawainya.
Untuk itu, Direktur Utama PT Kimia Farma Tbk, Verdi Budidarmo dalam keterangan persnya, Senin (13/09/2021) menegaskan bahwa PT Kimia Farma Tbk tidak mentoleransi aksi radikalisme dan terorisme dalam bentuk apapun, termasuk di internal perusahaan. Pihaknya pun sangat mendukung aparat dalam memerangi tindakan tidak terpuji tersebut.
Verdi mengatakan pihaknya telah melakukan penelusuran terkait status S yang ditangkap di Bekasi, Jawa Barat, pada Jumat (10/09/2021) lalu.
“Dari hasil penelusuran, salah satu terduga berinisial S merupakan karyawan Kimia Farma,” imbuhnya.
Verdi menegaskan pihaknya langsung memberikan tindakan tegas terhadap S dengan membebas-tugaskan sementara S dari perusahaan.
“Untuk status karyawan yang ditangkap tersebut, saat ini perusahaan sudah memberlakukan skorsing dan pembebasan tugas sementara waktu selama menjalani pemeriksaan oleh pihak yang berwajib terhitung sejak 10 September 2021,” katanya. (FikA)