
EQUATOR, Ketapang — Dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Kabupaten Ketapang, Pemerintah Kecamatan Muara Pawan menggelar Apel Gabungan Siaga Karhutla, Kamis (07/08/2025) pagi, di halaman Kantor Camat Muara Pawan.
Apel gabungan ini dipimpin langsung Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ketapang, Yunifar Purwantoro dan diikuti oleh Kapolsek Muara Pawan, Bhabinkamtibmas, Danramil 1203-12/Delta Pawan bersama Babinsa, perwakilan Manggala Agni, BMKG, Dinas Kesehatan, Satpol PP, perangkat kecamatan dan desa, serta sejumlah perwakilan perusahaan yang beroperasi di wilayah Muara Pawan.
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Instruksi Bupati Ketapang melalui surat Nomor 31/BPBD-A.300.2/2025 tentang Kewaspadaan Dini dan Respon Terhadap Pencegahan dan Pengendalian Karhutla.
Tak hanya melibatkan unsur pemerintah dan aparat, apel juga mendapat partisipasi aktif dari kelompok masyarakat, seperti Masyarakat Peduli Api (MPA) dari desa-desa setempat, Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia (YIARI), komunitas perempuan “The Power of Mama”, serta sejumlah tokoh agama, akademisi, dan pemuda.
Camat Muara Pawan, Tengku Nurmarudi dalam amanatnya menegaskan bahwa apel ini bukan sekadar seremoni, melainkan bukti nyata keseriusan semua pihak dalam menghadapi potensi bencana karhutla.
“Karhutla adalah masalah bersama. Dengan kolaborasi lintas sektor seperti ini, kita bisa bergerak cepat dan tepat dalam pencegahan maupun penanganannya,” ujarnya.

Senada dengan itu, Direktur Operasional Program YIARI, Argitoe Ranting mengapresiasi kegiatan tersebut. Ia menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan.
“Kegiatan ini sangat penting untuk membangun kesadaran bersama. Kebakaran hutan dan lahan bisa dicegah jika seluruh elemen masyarakat terlibat aktif. YIARI berkomitmen mendukung upaya ini, khususnya melalui edukasi dan pelibatan relawan di lapangan,” jelasnya.
Dalam arahannya, Kepala BPBD Ketapang, Yunifar Purwantoro menyoroti tiga aspek penting yang harus menjadi perhatian dalam menghadapi musim kemarau, kewaspadaan dini, kesiapan personel dan peralatan, serta keterlibatan aktif masyarakat.
“Melalui apel siaga ini, diharapkan terbangun sinergi dan kolaborasi lintas sektor yang lebih kuat dalam menghadapi ancaman karhutla, terutama di musim kemarau yang rawan seperti saat ini,” pungkasnya. (Mi)

Beri dan Tulis Komentar Anda