
EQUATOR, Ketapang – Bupati Ketapang, Alexander Wilyo melakukan rapat evaluasi kinerja seluruh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan Perumda, Jumat (02/05/2025). Dalam rapat, seluruh direksi diminta memaparkan capaian dan kendala yang dihadapi.
Menurut Alexander, kondisi BUMD Kabupaten Ketapang tengah menjadi sorotan. Meskipun beberapa BUMD menunjukkan kinerja keuangan positif, seperti PDAM Tirta Pawan yang mencatatkan pendapatan lebih dari 33 juta Rupiah pada tahun 2021.
Namun, kinerja secara keseluruhan dinilai belum optimal dan perlu peningkatan signifikan untuk berkontribusi maksimal pada Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Kekhawatiran ini semakin diperkuat oleh laporan kinerja beberapa BUMD lain yang kurang memuaskan.
“PDAM Tirta Pawan, meskipun menghasilkan pendapatan, masih menghadapi kritik terkait kualitas pelayanan yang dinilai kurang maksimal oleh masyarakat,” kata Alex sapaan akrab Alexander.
Kendati ada rencana peningkatan kapasitas pipa hingga 10 liter per detik, penambahan modal Rp 3,5 miliar pada 2024 dan Rp 4,2 miliar pada 2025, dan kenaikan tarif 10 persen, target penyediaan air bersih yang lancar, jernih dan merata masih belum tercapai.
“Kinerja direksi pun dinilai masyarakat masih biasa saja. Sehingga membutuhkan peningkatan signifikan,” cetusnya.
Sementara BUMD Ketapang Mandiri, yang beroperasi tanpa penyertaan modal sejak 2021, dan BUMD Ketapang Energi Mandiri, yang menerima penyertaan modal Rp 7 miliar belum memberikan hasil maksimal, dan menjadi bukti perlunya evaluasi menyeluruh.
“Yang paling mengkhawatirkan adalah BUMD Ketapang Pangan Mandiri. Meskipun menerima penyertaan modal Rp 16 miliar, BUMD ini dinilai belum memberikan kontribusi signifikan terhadap PAD, dan pembelian aset tanah yang dilakukan dipertanyakan efektivitasnya,” ungkap dia.
Menyikapi kondisi ini, dirinya bersama Wakil Bupati Ketapang telah mengambil langkah tegas. Inspektorat diinstruksikan untuk melakukan audit kinerja dan keuangan menyeluruh terhadap seluruh BUMD.
“Audit ini diharapkan dapat mengungkap permasalahan mendasar. Mulai pengelolaan keuangan hingga strategi bisnis yang kurang efektif,” tegasnya.
Selain audit, kajian mengenai merger beberapa BUMD juga tengah dilakukan oleh tim yang terdiri dari sekda, asisten, dan bagian ekbang. Tujuannya adalah untuk menciptakan entitas yang lebih besar, efisien, dan mampu bersinergi untuk meningkatkan pendapatan daerah.
“Kajian merger ini akan mempertimbangkan berbagai aspek. Termasuk struktur manajemen, strategi bisnis, dan potensi peningkatan efisiensi. Proses ini akan diawasi secara ketat untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas,” lanjutnya.
Ia menambahkan, keberhasilan upaya ini sangat bergantung pada perencanaan yang matang, pelaksanaan yang terintegrasi, dan komitmen dari seluruh pihak terkait.
“Masyarakat Ketapang berharap langkah-langkah ini dapat memperbaiki kinerja BUMD dan meningkatkan kontribusinya bagi kesejahteraan masyarakat,” tambahnya. (Dul)
Beri dan Tulis Komentar Anda