
EQUATOR, Pontianak — Beijing Forestry University (BFU) China menjalin kerja sama dengan Fakultas Kehutanan (Fahutan) Untan dan Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Barat (UNU Kalbar). Penandatanganan dilakukan di Rektorat Untan, pada Jumat (05/12/2025).
Rektor UNU Kalbar, Arief Sukino hadir dalam pertemuan tersebut. Ia menyambut positif inisiatif kolaborasi internasional ini. Ia menyebut, BFU bukan nama asing bagi kampusnya, sebab salah satu dosen UNU Kalbar, Dr. Rinto Wiarta, merupakan alumni BFU.
“Kami sangat senang bisa terlibat dalam kerja sama ini. Harapannya, ke depan ada lebih banyak dosen UNU Kalbar yang berkesempatan melanjutkan studi di Beijing Forestry University,” ujarnya.
Delegasi BFU yang hadir berjumlah lima orang, masing-masing merupakan akademisi dan pejabat penting dari universitas kehutanan terkemuka di Tiongkok tersebut. Mereka adalah Zhao Jing dari School of Landscape Architecture BFU, You Weijia dari School of Economics and Management BFU, Wang Jiaxi dari School of Forestry BFU, Zhang Duo selaku Director of International Relations Office BFU, dan Wang Xuan dari International College BFU.
Kehadiran mereka disambut oleh pimpinan Untan, jajaran fakultas kehutanan serta perwakilan mitra lokal, termasuk Universitas UNU Kalbar, Kalimantan Barat. Rinto juga hadir sekaligus mendampingi tamu dari negeri tirai bambu itu.
Kunjungan berlangsung dalam beberapa sesi, mulai dari presentasi akademik, diskusi peluang riset bersama, hingga pembahasan strategi jangka panjang dalam pengembangan pendidikan kehutanan. Pada kesempatan tersebut, kedua pihak juga menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk memperkuat kerja sama internasional di bidang pendidikan, riset, dan pertukaran akademik.
Melalui MoU ini, mahasiswa dan dosen Untan akan mendapat akses untuk mengikuti program pertukaran, short course, serta peluang pendidikan lanjutan di Beijing Forestry University.

Sebaliknya, BFU juga membuka kesempatan bagi mahasiswanya untuk melakukan penelitian lapangan di wilayah Kalimantan, yang dikenal memiliki ekosistem hutan tropis yang sangat penting bagi dunia.
Fokus kolaborasi riset antara kedua institusi mencakup konservasi hutan tropis, teknologi kehutanan, pengelolaan sumber daya alam, dan integrasi sains kehutanan dengan kebutuhan pembangunan berkelanjutan. UNU Kalbar juga ikut dilibatkan dalam kerja sama ini sebagai bagian dari penguatan kontribusi akademik daerah.
Acara kunjungan ini juga disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube Fakultas Kehutanan Untan untuk memberikan akses publik terhadap proses pengembangan jejaring akademik internasional.
Adapun delegasi BFU dijadwalkan berada di Pontianak hingga 7 Desember 2025, dengan sejumlah agenda lanjutan termasuk peninjauan lokasi riset kehutanan.
Kunjungan ini menegaskan komitmen Untan dan UNU Kalbar untuk memperkuat posisinya sebagai pusat studi kehutanan tropis yang terhubung dengan jejaring riset global. Lebih dari sekadar seremoni, acara ini menjadi langkah strategis meningkatkan kualitas pendidikan dan kontribusi ilmiah Indonesia dalam isu-isu kehutanan dunia. (**)









Beri dan Tulis Komentar Anda