Scatter Hitam, Mahjong Ways, dan Lahirnya Sekolah Harapan di Banjarmasin
1. Dimas dan Mimpi yang Terpendam
Di tepian sungai Martapura, hiduplah seorang pria muda bernama Dimas. Usianya 29 tahun, seorang guru honorer yang mengajar matematika di sekolah swasta kecil. Setiap hari, ia berangkat mengendarai sepeda motornya melewati gang sempit, menghindari genangan, dan menyapa murid-murid dengan senyum tulus meski dompetnya tipis.
Dimas punya mimpi besar: mendirikan sekolah gratis untuk anak-anak miskin di kampung halamannya. Ia tahu rasanya tak mampu beli buku, tak punya seragam, bahkan harus membantu orang tua sebelum berangkat sekolah. Tapi mimpi itu, baginya, seperti langit sore yang indah terlihat, tapi jauh.
2. Hiburan Sederhana Bernama Mahjong Ways
Di waktu luangnya, Dimas suka memainkan permainan daring bernama Mahjong Ways. Bukan karena tergiur hal yang muluk, tapi karena permainan itu memberinya ketenangan. Ia menyukai bunyi klik dari ubin-ubin yang berpadu, simbol Cina klasik yang memberi nuansa damai, dan sensasi membangun formasi sempurna.
Dimas tahu ini hanya permainan. Ia pun membatasi dirinya: tak lebih dari uang jajan yang biasanya habis untuk kopi sachet. Tapi malam itu berbeda.
3. Malam yang Sunyi, Scatter yang Muncul
Hari itu adalah Jumat malam. Hujan mengguyur deras Banjarmasin, dan aliran listrik sempat padam. Ketika menyala kembali, Dimas membuka ponselnya dan memainkan Mahjong Ways sambil rebahan.
Ia merasa permainan berjalan lebih lambat dari biasanya, simbol-simbol biasa muncul seperti biasa: bambu, huruf Cina, naga merah… hingga matanya terpaku pada satu hal simbol scatter berwarna hitam.
Biasanya scatter yang muncul berwarna emas atau merah. Tapi ini berbeda. Hitam. Gelap. Berkilau seperti arang basah namun misterius. Ia mengerutkan dahi. Apakah ini bug? Tapi kemudian muncul pesan animasi:
“Hidden Scatter Activated – Fortune Path Unlocked.
Layar bergetar. Musik berubah. Putaran bonus dimulai.
4. Ratusan Juta dalam Sekejap
Dalam sekejap, Mahjong Ways seperti berubah menjadi dunia lain. Scatter hitam itu membuka jalan ke serangkaian pengganda hadiah. Simbol berubah menjadi angka-angka keberuntungan yang terus meningkat. Tiap putaran menghadirkan kejutan. Kemenangan demi kemenangan menghujani layar ponselnya.
Dimas hanya bisa terpana. Ketika putaran bonus berakhir, angka yang terpampang di layar membuat jantungnya berhenti sejenak:
Rp 326.450.000
Ia terdiam. Keringat dingin membasahi leher. Ia pikir ia bermimpi, tapi angka itu nyata. Nominal itu masuk ke saldo permainannya, dan dari situ, ia bisa mencairkannya dalam waktu beberapa hari ke rekening pribadi.
Scatter hitam itu, yang belum pernah ia lihat sebelumnya, telah mengubah segalanya.
5. Bimbang, Tapi Tidak Lupa Arah
Tentu saja, Dimas sempat tergoda. Uang sebanyak itu bisa membelikan mobil, rumah, bahkan membuka usaha pribadi. Tapi malam itu, ia membuka kembali catatan kecil yang pernah ia tulis di usia 20:
Kalau suatu hari aku punya rezeki besar, aku ingin bikin sekolah gratis di kampung.
Dan ia menangis.
6. Sekolah Harapan Dimulai dari Pondok Kayu
Tiga bulan kemudian, di sebuah lahan kosong dekat kawasan Alalak Selatan, berdirilah sebuah bangunan sederhana dari kayu ulin dan seng bekas. Namanya: Sekolah Harapan Borneo.
Mulai dengan dua ruang kelas, satu guru tambahan, dan 24 murid dari keluarga miskin. Dimas tidak mengiklankan sekolahnya di mana-mana. Ia hanya menyebarkan kabar lewat masjid, pasar, dan mulut ke mulut.
Biaya? Gratis. Seragam? Disumbangkan dari dana yang ia kelola. Buku dan alat tulis? Dibagikan tanpa syarat. Anak-anak yang dulu harus membantu orang tua di pasar atau tambak, kini bisa belajar dengan nyaman.
7. Dari Scatter Hitam, Muncul Cahaya
Beberapa wartawan lokal mulai tertarik. Bagaimana bisa guru honorer bisa bangun sekolah sendiri? tanya mereka.
Dimas hanya menjawab dengan senyum. Ia tidak menjelaskan panjang lebar. Hanya menyebut bahwa rezeki bisa datang dari mana saja, asal niatnya untuk kebaikan.
Tapi di dalam hatinya, ia tahu: semua berawal dari Mahjong Ways, dan terutama dari scatter hitam yang muncul di saat paling tak terduga.
8. Kebaikan yang Mengalir
Uang dari kemenangan itu tidak semuanya habis. Dimas mengatur dengan hati-hati. Ia belajar manajemen keuangan dari internet, menghubungi sahabat lama yang paham bisnis sosial, dan membuka rekening donasi bagi mereka yang ingin ikut menyumbang.
Tak disangka, banyak orang terinspirasi. Dari Jakarta hingga Samarinda, orang-orang mulai mengirimkan bantuan: buku, papan tulis, bahkan beasiswa.
9. Mahjong Ways yang Mengubah Takdir
Kini, setahun sejak malam hujan itu, Sekolah Harapan Borneo sudah memiliki empat ruang kelas dan taman baca. Dimas masih mengajar di sana, bersama tiga guru lain yang ia gaji dari dana pribadinya.
Bagi Dimas, Mahjong Ways bukan sekadar permainan. Ia adalah jalan tak terduga dari semesta, pengingat bahwa harapan bisa datang dalam bentuk paling tidak biasa. Dan scatter hitam bukan hanya simbol ia adalah gerbang menuju perubahan.
Penutup: Sebuah Pelajaran untuk Semua
Cerita Dimas bukan ajakan untuk menggantungkan harapan pada keberuntungan. Tapi kisah ini adalah tentang apa yang terjadi ketika seseorang punya mimpi, niat baik, dan ketulusan, lalu dunia entah bagaimana caranya merespons dengan cara ajaib.
Scatter hitam bisa jadi hanya muncul sekali. Tapi jika digunakan untuk menerangi hidup orang lain, maka kilauannya akan abadi.