EQUATOR, SANGGAU. Bulan Ramadan menjadi berkah bagi banyak pihak. Tak terkecuali para pedagang kue maupun kudapan untuk berbuka puasa (takjil). Faktor kesehatan pun menjadi mutlak diperhatikan.
Guna memberikan rasa aman bagi masyarakat, petugas kesehatan lingkungan (Kesling) dan sanitarian Puskesmas Sanggau pun melakukan pengecekan takjil di sejumlah Kantin Ramadan di Kota Sanggau.
Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sanggau, Stepanus Jonedi mengaku ada Surat Edaran dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk mengawasi warung-warung atau takjil yang ada di wilayah kerja masing-masing.
“Di sini kan ada beberapa Puskesmas yaitu Puskesmas Sanggau, Puskesmas Tanjung Sekayam. Kalau jejaring Sanggau ini kan di Puskesmas,” kata Stepanus Jonedi, Jumat (23/03/2024).
Ia mengatakan pengecekan kelayakan dilakukan mulai dari persiapan sampai penyajian, termasuk pengemasannya, melalui metode wawancara dan sampel. Sejauh ini, kata Stepanus, belum ada ditemukan makanan atau takjil yang mengandung zat yang mengancam kesehatan.
“Selama ini masih dalam kategori wawancara, dan masih aman terlaporkan sampai provinsi. Diambil sampel satu-satu, termasuk pendokumentasian mereka (petugas, red) di lapangan. Sejauh ini (takjil, red) relatif aman dikonsumsi,” ungkap Stepanus.
Meski aman dikonsumsi, namun Stepanus Jonedi tak menampik ada sejumlah temuan di lapangan. Satu di antaranya adalah masih adanya makanan yang dijual terbuka.
“Makanya disarankan untuk ditutup untuk menghindari populasi lalat. Penjual juga disarankan menyediakan tempat sampah dan tempat cuci tangan. Artinya ini kan yang di luar bahan masih terpantau,” ungkapnya.
“Kemudian makanan yang disajikan masih dalam keadaan baru. Tempat penjualan bersih dan jauh dari sumber pencemaran pangan yang dijual bebas,” pungkasnya.
Stepanus Jonedi mengatakan sejauh ini juga belum ditemukan keluhan masyarakat terhadap takjil yang dijual di kantin-kantin Ramadan di Kota Sanggau. Pihaknya juga secara rutin melaporkan jika ada temuan-temuan, ke Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar. (KiA)
Beri dan Tulis Komentar Anda