
EQUATOR, Ketapang – Aliansi Mahasiswa Ketapang kembali menggelar audiensi dengan Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Ketapang, AKBP Muhammad Harris, Senin (08/09/2025).
Audiensi ini merupakan tindak lanjut dari aksi demonstrasi pekan lalu, di mana mahasiswa menyampaikan tujuh poin tuntutan yang dinilai menyangkut kepentingan masyarakat luas, baik di tingkat daerah maupun nasional.
Pertemuan berlangsung di ruang rapat Mapolres Ketapang dan dihadiri perwakilan dari sejumlah organisasi mahasiswa, di antaranya Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Badan Eksekutif Mahasiswa Politeknik Negeri Ketapang (BEM Politap), serta Dewan Eksekutif Mahasiswa STAI Al Haudl Ketapang (DEMA).
Perwakilan BEM Politap, Iqbal menyampaikan, mahasiswa tidak ingin perjuangan mereka berhenti pada aksi jalanan atau sekadar seremonial audiensi.
“Kami tidak ingin perjuangan kemarin hanya sebatas simbolis. Mahasiswa akan terus mengawasi dan mendorong agar ada progres nyata dari setiap tuntutan yang kami sampaikan,” kata Iqbal.
Ia menekankan, bahwa mahasiswa siap kembali turun ke jalan apabila tidak ada langkah konkret dari pihak berwenang.
“Apabila dalam waktu dekat tidak ada tindak lanjut, kami siap melakukan aksi lanjutan. Ini bukan soal kepentingan mahasiswa semata, melainkan perjuangan untuk masyarakat Ketapang,” ujarnya.
Sementara itu, perwakilan HMI Cabang Ketapang, Helmi menyampaikan, bahwa audiensi ini merupakan bentuk konsistensi mahasiswa dalam mengawal aspirasi rakyat.
“Kami hadir untuk memastikan tujuh poin tuntutan yang telah kami suarakan benar-benar ditindaklanjuti. Ini menyangkut kepentingan masyarakat luas, dan mahasiswa tidak akan berhenti mengawal,” kata Helmi.
Sekretaris Umum HMI itu juga menyinggung soal keresahan masyarakat terkait maraknya balap liar dan penggunaan knalpot brong di Ketapang, yang dinilai berpotensi membahayakan keselamatan pengguna jalan.
“Dalam poin tuntutan kami, juga kami sampaikan keresahan masyarakat soal balap liar dan knalpot brong. Hal ini harus segera ditindaklanjuti karena bisa mengancam keselamatan, bahkan merenggut nyawa,” tambahnya.
Menanggapi hal tersebut, Kapolres Ketapang, AKBP Muhammad Harris menyambut baik sikap kritis mahasiswa. Ia menegaskan, bahwa Polres Ketapang terbuka terhadap masukan dan kritik, serta siap menindaklanjuti hal-hal yang menjadi kewenangan kepolisian.
“Kami mengapresiasi semangat adik-adik mahasiswa. Polres Ketapang siap menindaklanjuti tuntutan sesuai kewenangan kami, sementara hal-hal di luar kewenangan kepolisian akan kami teruskan kepada instansi terkait,” jelasnya.
Lebih lanjut, AKBP Harris juga membuka ruang kolaborasi antara kepolisian dan mahasiswa dalam kegiatan sosialisasi serta edukasi kepada masyarakat.
“Kami ingin mahasiswa ikut terlibat dalam program kepolisian, seperti sosialisasi di tengah masyarakat. Dengan begitu, kita bisa bersama-sama menjaga kondusifitas, keamanan, dan kedamaian di Kabupaten Ketapang,” timpalnya. (Mi)