
EQUATOR, Ketapang — Bupati Ketapang, Alexander Wilyo yang juga menjabat sebagai Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), secara resmi menutup Jambore Pencak Silat Bupati Cup 2025 di Gedung Pelti Ketapang, Rabu (12/11/2025).
Kegiatan penutupan berlangsung meriah dalam suasana penuh semangat sportivitas dan persaudaraan. Hadir dalam kesempatan tersebut, jajaran Forkopimda Ketapang, Ketua DPRD Ketapang, Achmad Sholeh, Ketua KONI Ketapang, Theo Bernadhi, Ketua Pengkab IPSI Ketapang, Luhur Faraytodi serta perwakilan dari berbagai organisasi masyarakat dan perguruan silat se-Kabupaten Ketapang.
Dalam sambutannya, Bupati Alexander menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh pihak yang telah berperan dalam menyukseskan penyelenggaraan Jambore Pencak Silat tahun ini.
Dia juga menyampaikan permohonan maaf karena tidak dapat hadir pada acara pembukaan yang digelar pada 8 November 2025 lalu.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh panitia, peserta, dan masyarakat yang telah mendukung penuh kegiatan ini. Walau tidak sempat hadir di pembukaan, saya mengikuti perkembangan kegiatan dari awal hingga akhir,” ujar Alexander.
Bupati yang juga menyandang gelar Pendekar Wira Utama itu menegaskan, bahwa kegiatan seperti jambore ini memiliki arti penting sebagai wadah pembinaan atlet, mempererat persaudaraan antar pesilat, sekaligus melestarikan nilai-nilai budaya bangsa.
Dalam kesempatan tersebut, Alexander juga mengumumkan hasil akhir kompetisi.
“Dari hasil akhir kompetisi, Perguruan Wekasan berhasil meraih Juara Umum Pertama, disusul PSHT di posisi kedua, dan Perguruan Buana di posisi ketiga,” ungkapnya.
Selama tiga hari pelaksanaan, kegiatan tersebut diikuti oleh puluhan pesilat dari berbagai perguruan di Ketapang. Selain pertandingan, peserta dan penonton juga disuguhkan berbagai atraksi seni pencak silat yang menampilkan keindahan gerak, filosofi, serta kekayaan budaya dari beragam aliran, baik yang berada di bawah naungan IPSI maupun perguruan tradisional lokal.
Lebih lanjut, Bupati Alexander berharap agar Jambore Pencak Silat Bupati Cup dapat menjadi momentum memperkuat semangat sportivitas, mempererat tali persaudaraan, serta menumbuhkan kecintaan terhadap pencak silat di kalangan generasi muda.
“Dengan berakhirnya Jambore Pencak Silat Bupati Cup 2025 ini, saya berharap semangat sportivitas, persaudaraan, dan kecintaan terhadap budaya pencak silat semakin tumbuh di Ketapang. Pencak silat harus terus dijaga dan dikembangkan sebagai warisan budaya luhur bangsa Indonesia,” pungkasnya. (Mi)