EQUATOR, Jakarta – Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menyampaikan kesiapan PLN mendukung penuh pengembangan ekosistem kendaraan listrik/electric vehicle (EV) di tanah air. Hal itu ia sampaikan kepada Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) saat mengunjungi booth PT PLN (Persero) dalam gelaran Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2024, di JIExpo Kemayoran (03/05/2024).
Kepada presiden, Darmawan menjelaskan, PLN pun sudah memulai pembangunan infrastruktur kendaraan listrik seperti penyediaan charging station yang tersebar di berbagai daerah. Di mana sampai hari ini, sudah tercatat telah 1.370 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), 9.886 Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) dan 2.182 Stasiun Penukaran Baterai Listrik Umum (SPBKLU).
“PLN juga berinovasi mengembangkan 2.000 unit SPKLU pada tiang listrik (Pole Mounted) yang tersebar di seluruh Indonesia,” ungkap Darmawan.
Selain itu, Darmawan juga memaparkan mengenai infrastruktur non fisik yang telah dikembangkan PLN. Dalam hal ini PLN menghadirkan fitur EV Digital Services (EVDS) di Super Apps PLN Mobile.
Melalui fitur ini, PLN secara langsung memudahkan para pengguna EV untuk mengetahui keberadaan charging station terdekat, layanan test drive, mengajukan pemasangan layanan home charging, marketplace untuk membeli EV, hingga mengatur rencana perjalanan jauh. Menu trip planner ini akan otomatis memberikan rekomendasi titik-titik SPKLU yang dilalui sesuai rute perjalanan.
Dukungan ekosistem EV yang kian masif, juga tercermin pada periode arus mudik dan arus balik libur lebaran 1445 H lalu. Sebelumnya, SPKLU hanya tersedia pada beberapa rest area di jalur Trans Sumatra – Jawa. Saat ini, PLN memastikan seluruh rest area telah tersedia SPKLU.
“Minat masyarakat untuk menggunakan kendaraan listrik semakin meningkat. Oleh karena itu, PLN menjawab kebutuhan itu dengan menyediakan fasilitas SPKLU di setiap titik strategis dan seluruh rest area tol di jalur mudik. Tingginya animo masyarakat tercermin dari meningkatnya jumlah transaksi dan konsumsi listrik SPKLU,” kata Darmawan.
Sebagai informasi, kalau realisasi H-7 sampai dengan H+7 Idul Fitri tahun 2024, jumlah transaksi di SPKLU mencapai 11.377 transaksi atau meningkat 5 kali lipat dibandingkan tahun 2023 yang sebanyak 2.275 transaksi dengan realisasi konsumsi listrik mencapai 226,5 Mega Watt hour (MWh), atau meningkat 5,2 kali lipat dibandingkan tahun 2023 sebesar 43,5 MWh.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan, bahwa pameran kendaraan listrik PEVS ini dapat meningkatkan minat masyarakat pada kendaraan listrik. Dia melihat industri kendaraan listrik di tanah air punya potensi besar dan akan terus tumbuh di masa depan.
“Pameran kendaraan listrik (PEVS) ini sangat menarik. Saya melihat ada banyak jenis kendaraan, mulai dari sepeda motor hingga mobil, bahkan bus dan truk juga ada. Misalnya, untuk kendaraan bermotor listrik, kapasitas produksi kita adalah 1,6 juta per tahun,” katanya.
“Saat ini, yang telah diproduksi di sini baru sekitar 100 ribu, menunjukkan masih ada peluang besar untuk pengembangan lebih lanjut,” ujar Jokowi lagi.
Selain itu, Jokowi mengemukakan pentingnya pengembangan industri pendukung untuk menopang ekosistem kendaraan listrik. Presiden menekankan bahwa target terdekat adalah pembangunan pabrik baterai.
“Bulan depan itu pabrik industri baterai sudah mulai berproduksi. Sehingga harapan kita, ini ekosistem segera terbangun, segera terbentuk. Dan juga kita senang bahwa sekarang untuk sepeda motor listrik yang berproduksi di sini sudah 59 pabrik,” ujarnya.
“Bangunan besar ekosistem EV ini betul-betul harus kita jaga, jangan sampai ada hambatan-hambatan,” imbuh Jokowi.
Kembali soal ekosistem kendaraan listrik, General Manager PLN UIP3B Kalimantan Abdul Salam Nganro secara terpisah menyampaikan, selaras dengan program transisi penggunaan kendaraan berbasis energi fosil ke energi listrik, kini pemakaian kendaraan listrik sudah banyak diminati masyarakat di Kalimantan, khususnya di Ibu Kota Negara (IKN).
“PLN akan terus berkomitmen menghadirkan listrik yang tidak hanya andal, tetapi juga bersih dan sejalan dengan target Net Zero Emissions 2060. Hal ini dilakukan dalam rangka memanfaatkan potensi energi bersih yang ada di Indonesia,” ucap Salam. (dis)
Beri dan Tulis Komentar Anda