EQUATOR, KAPUAS HULU – Proyek pembangunan penggantian jembatan ruas jalan Simpang Sejiram – Nanga Tepuai – Nanga Semangut, yang terletak di ruas jalan nasional Desa Belikai, Kecamatan Seberuang yang dikeluhkan warga akhirnya kembali dikerjakan oleh pelaksananya.
Pasalnya, proyek yang dibangun pada 17 Januari 2023 itu sebelumnya dinilai tidak menyelesaikan pekerjaan dengan benar.
Paket proyek tersebut sebelumnya dikeluhkan warga setempat karena dinilai tidak selesai pada pengaspalan. Terutama lapisan aspal asphalt concrete-wearing course (AC-WC).
Atmawinata Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Ruas Jalan impang Sejiram – Nanga Tepuai – Nanga Semangut menyampaikan bahwa sebelumnya pihaknya akan melakukan pengasapalan terhadap beberapa titik yang rusak namun selama ini terkendala produksi aspal / Asphalt Mixing Plan (AMP) yang masih diperbaiki oleh pihak sub Kon.
“Target untuk ruas jalan Simpang Sejiram – Nanga Tepuai – Nanga Semangut sebelum lebaran harus tuntas semua. katanya dan saat dihubungi via telpon, Kamis (21/3/2024).
Atmawinata menjelaskan, bahwa proyek tersebut sudah selesai dan saat ini masih masuk dalam masa pemeliharaan.
Dia menjelaskan, bahwa pada masa pemeliharaan ini ada beberapa titik jalan yang rusak dan retak dan sudah diukur ada yang rusak sampai Lapis Pondasi Atas (LPA),
Kendala lamanya pengaspalan beberapa titik yang rusak diakibatkan AMP penyedia jasa dari pihak kedua PT. Baresa rusak dan dalam perbaikan, kita berharap satu dua hari ini selesai dan segera memperbaiki aspal yang rusak, untuk kerjaan aspal volume yang terukur tidak terlalu banyak dan tidak sampai satu hari selesai ” ujarnya.
Lanjut Atmawinata, dalam proyek tersebut memang dikerjakan dari CV. Yesa Kusuma Bangsa , hanya saja untuk pengaspalan jalanya itu disub kontraktor kan dari PT Baresa dimana Direkturnya yakni Haryono.
“Karena yang memiliki AMP yang dekat lokasi kerja itu hanya pak Haryono, sementara yang lain jauh dan volume pengaspalan nya terlalu kecil. Soalnya untuk pekerjaan aspal itu hanya kurang lebih 60×7 meter saja” ujarnya.
Atmawinata mengatakan, sebelumnya pihaknya sudah mengingatkan kepada Penyedia Jasa ini untuk menyelesaikan pekerjaannya, karena sudah mendekati lebaran dan dikhawatirkan jalan yang rusak dan mengganggu kenyamanan pengguna jalan.
“Jadi selama ini PT Baresa beralasan jika AMP mereka itu rusak sehingga untuk mengambil aspal pun jadi terkendala. Sementara produk yang dipakai menggunakan AMP.
Atmawinata pun berharap kepada pihak pelaksana terutama PT Baresa sebagai Sub Kontraktor nya itu dapat secepatnya memperbaiki AMP nya.
“Yang jelas sebelum lebaran ini, pekerjaan pengaspalan pada proyek tersebut sudah selesai, ” ujarnya.
Sementara Haryono Direktur PT Baresa menyampaikan, bahwa perusahaannya bukan sebagai Sub Kontraktor dalam proyek tersebut, namun hanya sebagai penyedia atau penjual produk aspal.
“Karena secara kontraktual perusahaan lain yang mengerjakan proyek tersebut. PT Yesa inilah yang harus bertanggungjawab dalam hal ini. Tapi kita sudah komunikasi, mungkin dalam 2-3 hari ini setelah selesai AMP ini, kita akan bantu pengaspalan, ” pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, nilai kontrak dalam pembangunan penggantian jembatan yang terletak di sekitaran Bukit Biru tersebut yakni sebesar Rp4,6 miliar lebih.
Sesuai kontrak proyek tersebut dikerjakan oleh CV. Yesa Kusuma Bangsa dengan Konsultan yakni PT. Jakarta Rencana Selaras, KSO, PT. Karia Tarina Bumi dan CV. Zentha Multi Prakasa.
Adapun terkait anggaran, bersumber dari APBN tahun 2023, melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Direktorat Jenderal Bina Marga, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Kalimantan Barat, Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Kalimantan Barat. (fik)
Beri dan Tulis Komentar Anda