EQUATOR, KAPUAS HULU – Beberapa perwakilan warga Dusun Penemur Desa Teluk Geruguk Kecamatan Boyan Tanjung mendatangi kantor PLN Putussibau, Rabu (28/03/2024).
Kedatangan warga tersebut untuk mempertanyakan pemasangan instalasi listrik yang dipasang sejak tahun 2022 lalu, namun sampai saat ini belum diaktifkan.
Bombon Kades Teluk Geruguk menyampaikan, bahwa kedatangan mereka tersebut bertujuan untuk mempertanyakan kepada pihak PLN Putussibau, apakah pemasangan instalasi warga beberapa tahun lalu telah ditindaklanjuti oleh CV yang menangani pemasangan tersebut.
Bombon menjelaskan, berdasarkan keterangan dari pihak PLN setelah mereka temui, bahwa pihak CV yang menangani pemasangan instalasi listrik tersebut telah memasukkan berkas untuk kepentingan pengaktifan instalasi listrik, sehingga warga diminta bersabar karena masih dalam tahap pembayaran secara online (tinggal register).
Selain itu kata Bombon, kedatangan mereka tersebut juga untuk menagih janji dari pihak CV kepada masyarakat bahwa listrik akan secepatnya diaktifkan atau akan segera menyala ke rumah-rumah warga, namun sampai hari ini janji tersebut tidak terealisasi. Sementara penarikan uang pembayaran sudah dilakukan sejak Juli 2022 lalu.
“Jaringan listrik PLN ini memang baru aktif pada Januari 2024 ini di desa kami, namun masyarakat sudah terlanjur kecewa karena diberi iming-iming janji bahwa listrik akan segera menyala,” katanya saat ditemui di halaman kantor PLN setempat, Rabu (28/02/2024).
Bombon menjelaskan, total uang yang telah dibayarkan oleh warga untuk pembayaran pemasangan instalasi tersebut yakni sekitar Rp420 juta dari 178 jumlah warga (pelanggan) yang memasang instalasi listrik.
“Kalau seandainya hal ini tidak terealisasi lagi sesuai dengan kesepakatan, maka masyarakat minta uang mereka dikembalikan 100 persen sebagaimana perjanjian antara CV dan masyarakat saat itu,” jelasnya.
Sementara itu Samsudin Direktur CV. Sentrum yang merupakan instalatir menyampaikan, bahwa pihaknya sependapat dengan warga yakni ingin listrik segera dinyalakan. Namun, dari pihak PLN sifatnya berdasarkan sistem untuk memproses hal tersebut, sehingga butuh waktu.
“Kami dari pihak perusahaan (CV. Sentrum) justru membantu menalangkan dana kepada pelanggan yang belum membayar sama sekali dan pelanggan yang hanya memberikan DP, mulai dari instalasi sampai SLO kami talangi kemudian uangnya kami serahkan ke PLN untuk proses pengeluaran kWh,” ujarnya.
Disinggung kapan listrik tersebut akan menyala, Samsudin mengatakan bahwa kebijakan sepenuhnya pada PLN, sebab tugasnya selaku instalatir sudah selesai, di mana pihaknya saat ini sifatnya hanya sebatas membantu masyarakat untuk mengawasi agar listrik tersebut cepat menyala.
“Dari pihak kami sudah tidak ada masalah lagi, karena tugas kami sebagai instalatir sudah selesai,” pungkasnya. (fik)
Beri dan Tulis Komentar Anda