EQUATOR, SANGGAU. Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) di Kabupaten Sanggau tahun 2023 masih sepi peminat. Hingga akhir Oktober 2023 baru ada 700-an hektar yang didaftarkan. Jumlah itu tak sampai sepertiga dari kuota 3000 hektar.
“Sudah ada 700-an lebih pendaftar dari 5 KUD dan 376 petani, yang sedang kita verifikasi untuk kegiatan tersebut. Jelang akhir Oktober belum ada penambahan lagi. Harapan kita ini yang 700-an ini bisa lolos, dan di saat-saat terakhir ada penambahan lagi,” kata Syafriansyah, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Kabupaten Sanggau, Senin (30/10/2023).
Ia mengatakan dana PSR untuk tahun 2013 sebesar Rp.90 miliar. Dengan estimasi Rp 30 juta per hektar. “Kalau 700-an hektar, jadi sekitar Rp 21 miliar,” ujar Syafriansyah.
Disbunnak Kabupaten Sanggau, kata Syafriansyah, tetap melakukan sosialisasi ke petani hingga ke koperasi-koperasi. Ia mengatakan bahwa PSR merupakan program yang selama ini dinanti-nantikan. Selama ini, peremajaan sawit sering kali terkendala dana. Ia pun berharap hingga batas akhir 30 Desember 2023, para petani masih ada yang mendaftar.
“Jadi hibah itu sudah tersedia. Walaupun kalu dihitung-hitung tidak cukup untuk sampai produksi tapi ini sudah sangat membantu. Kita selalu memotivasi petani melalui kelompok tani agar mereka ikut program ini. Bahkan bukan cuma dari Disbunnak, tapi juga rekan-rekan dari Disperindagkop. Selama barang ini dikelola dengan benar, tidak ada alasan untuk takut,” pungkasnya. (KiA)
Beri dan Tulis Komentar Anda