EQUATOR, SANGGAU. Wakil Ketua DPRD Sanggau, Acam beserta rombongan Komisi III dan Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air(BMSDA) Kabupaten Sanggau, mendatangi Direktorat Jendral (Dirjen) Bina Marga Kementerian PUPR, Rabu (04/10/2023).
Kedatangan mereka untuk menanyakan dan berkonsultasi program Inpres Jalan Daerah. Serta bagaimana usulan dari daerah bisa lolos di aplikasi Sinergitas Transparansi Integrasi Akuntabel (SiTIA).
“Sekarang tidak lagi menggunakan proposal-proposal segala. Ada 14 sudah kita ajukan. Cuma kita terkendala di sistem. Karen ini barang baru. Bagaimana menyiasatinya untuk lolos sistem itu agak sulit. Kalau bisa lolos, program Inpres Jalan Daerah itu bisa terealisasi,” kata Acam via HP, Rabu (04/10/2023) malam.
Ia menjelaskan, dalam usulan tersebut harus dikaji betul tidak boleh terjadi tumpang-tindih anggaran. Harus benar-benar yang belum tersentuh APBD Provinsi maupun Kabupaten.
“Angkanya berapa, panjangnya berapa, penangannya berapa, status luas seperti apa, kemudian tematik kawasannya ini yang harus betul-betul dikaji. Kalau yang belum tersentuh itu tiga kilo meter, ya tiga kilo meter itu yang kita sampaikan,” ujarnya.
Acam menyebut melalui sistem penganggaran sampai pelaksanaan memang melalui banyak tahapan. Sinkorinisasi agar tak tumpang-tindih. Bahkan ia menyebut, tak bisa lagi main-main dengan sistem hari ini.
Pada kesempatan itu, Acam juga menyinggung kondisi ruas jalan nasional di Jembatan Tayan yang menurutnya perlu pelebaran. Baik yang menuju Kecamatan Toba maupun yang menuju Simpang Ampar arah Pontianak.
“Ke atasnya itu, dari Tayan menuju Toba ada tiga provinsi juga melewat, Kalsel, Kaltim, Kalteng bahkan Kaltara juga. Sedangkan akses masuknya mulai dari pertengahan Toba menuju jembatan Tayan itu sangat kecil sekali. Tidak mencerminkan sebagaimana layaknya jalan nasional. Syukurnya itu sudah direspon,” ungkapnya.
“Tinggal yang dari Tayan menuju Simpang Ampar terus ke Pontianak. Ini kan ruasnya sangat kecil sekali. Kita minta pelebarannya standar nasional. Paling tidak untuk berpapasan dua kendaraan (roda empat) kita aman. Tidak kena beram,” tambah Acam.
Politisi Partai Hanura ini juga menyebutkan soal ruas jalan Sebungkuh-Semayang sepanjang 9,71 kilometer dengan kebutuhan anggaran sekitar RP 44,787 miliar.
“Sebungkuh-Semayam itu kan kawasan pertanian. Kita usulkan Rp 44,787 miliar, kalau di atas itu sulit untuk lolos (sistem),” ujar Acam.
Selain itu, ia juga menginformasikan kepada Dirjen Bina Marga terkait infrastruktur di Entikong, sebagai beranda negara.
“Infrastruktur di sana sudah cukup bagus, tapi juga ada kendala di pembebasan lahan. Ternyata mereka belum dapat info itu. Ya kami sampaikan,” pungkasnya. (KiA)
Beri dan Tulis Komentar Anda