EQUATOR, SANGGAU. Sidang paripurna pembahasan APBD Perubahan tahun 2023 Kabupaten Sanggau kembali digelar Jumat (15/09/2023) di lantai III gedung DRPD Sanggau. Kali ini agenda sidang adalah pembacaan pandangan umum fraksi-fraksi.
Sidang yang dimulai sekitar pukul 11.00 tersebut dipimpin Wakil Ketua DPRD Sanggau, Acam, dihadiri perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Sidang sempat diskors lantaran sebagian yang hadir akan melaksanakan salat Jumat.
Dalam pandangan umumnya, Fraksi Partai Hanura menyoroti pendapatan daerah yang mengalami kenaikan 5,58 persen atau bertambah sebesar Rp 95,240 miliar dari yang ditargetkan Rp 1,802 triliun.
“Kami pengapresiasi upaya dari pemerintah daerah atas kenaikan pendapatan daerah ini. Namun di satu sisi jika kita melihat dari pendapatan asli daerah atau PAD, diketahui bahwa pendapatan asli daerah yang ditargetkan sama dengan anggaran APBD murni tahun anggaran 2023 yaitu sebesar Rp 140,734 miliar atau tidak mengalami perubahan,” kata Yulianto, juru bicara Fraksi Partai Hanura membacakan pandangan umum fraksinya dalam sidang tersebut.
Terkait dengan selisih antaran jumlah pendapatan daerah dengan jumlah belanja daerah, lanjut Yulianto, terjadi defisit anggaran sebesar Rp 213,107 miliar. Bertambah sebesar Rp 25,903 miliar atau naik 13,84 persen dari jumlah defisit pada APBD murni yang dianggarkan sebesar Rp 187,203 miliar.
Pada kesempatan itu juga, Yulianto menyampaikan Fraksi Partai Hanura merasa perlu adanya pengadaan mobil ambulans untuk Puskesmas Kecamatan Jangkang, mengingat jarak tempuh dari Kecamatan Jangkang cukup jauh menuju rumah sakit.
“Kemudian perlu adanya peningkatan jalan Beruei-Emperang Ujung Kecamatan Balai, mengingat akses jalan tersebut sangat rusak dan perlu utuk segera diperbaiki, untuk memudahkan warga dalam beraktivitas,” tambahnya.
“Kemudian perlu adanya peningkatan jalan baru menuju SMKN 1 Balai Batang Tarang, dimana jalan menuju akses SMKN 1 sangat parah dan memprihatinkan. Terutama saat musim hujan. Jalan tersebut sangat licin sehingga membahayakan para siswa menuju sekolah,” sambungnya.
Sementara itu, Fraksi Partai Nasional Demokrat (Nasdem) melalui juru bicaranya, Andreas Sisen mempertanyakan antara lain terkait penyertaan modal pada PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan barat dan Perumda Air Minum Tirta Pancur Aji Kabupaten Sanggau.
“Fraksi Partai Nasdem berharap penyertaan modal tersebut harus mampu berimplikasi terhadap peningkatan penambahan pendapatan daerah, mengingat modal yang pemerintah daerah kucurkan cukup besar. Sehubungan dengan hal itu mohon penjelasan upaya apa saja yang dilakukan badan usaha milik daerah tersebut dalam untuk meningkatkan PAD, mohon penjelasan,” tanya Sisen membacakan pandangan umum Fraksi Partai Nasdem.
Fraksi Parti Nasdem juga meminta penjelasan terkait serapan anggaran dan pelaksanaan kegiatan fisik di setiap dinas, SKPD, maupun kantor, mengingat akan berakhirnya tahun anggaran 2023, sehingga proses kegiatan fisik tersebut selesai tepat waktu. (KiA)
Beri dan Tulis Komentar Anda