EQUATOR, KAPUAS HULU – Aktivitas perusahaan perkebunan kelapa sawit PT. Baturijal Perkasa, yang beroperasi di Desa Nanga Mentebah Kecamatan Mentebah Kabupaten Kapuas Hulu diduga sebagai penyebab keruhnya air sungai Batang Pengkadan, yang terletak di wilayah tersebut.
Pasalnya, perusahaan perkebunan kelapa sawit tersebut beraktivitas di hulu sungai Batang Pengkadan, Desa Nanga Mentebah.
Mirisnya lagi, sumber air bersih (Ledeng), yang mengalir ke rumah-rumah warga untuk kebutuhan sehari-hari (kebutuhan pokok), berasal langsung dari sungai tersebut, sehingga dengan keruhnya air di sungai tersebut, sangat membuat warga resah karena air ledeng yang mengalir ke rumah-rumah mereka juga ikut keruh.
Syamsul Bahri Warga RT06, Dusun Mentebah Kiri Dua, Desa Nanga Mentebah menyampaikan, bahwa saat ini masyarakat sekitar sangat resah karena air ledeng di rumah-rumah mereka tidak dapat digunakan.
“Ini diduga akibat ulah perusahaan perkebunan kelapa sawit yang beroperasi di wilayah hulu sungai Pengkadan, dimana di hulu sungai tersebut merupakan sumber air bersih warga, sehingga saat ini masyarakat sudah kalut (resah) karena air ledeng keruh, tidak bisa digunakan,” kata Syamsul Bahri, Kamis (03/08/2023) sore.
Syamsul menjelaskan, berdasarkan yang dirinya ketahui bahwa pihak pengelola Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di wilayah tersebut beserta pihak Desa setempat, sudah menemui secara langsung pihak perusahaan, untuk mengkonfirmasi hal tersebut.
“Pagi tadi pihak PDAM dan pihak Desa Nanga Mentebah sudah ke pihak perusahaan, namun apa hasil dari pertemuan tersebut, saya belum mengetahuinya,” jelasnya.
Mewakili masyarakat sekitar, Syamsul meminta kepada pihak perusahaan, agar segera mengambil tindakan, atas masalah yang terjadi tersebut, supaya masyarakat segera mendapatkan solusi terbaik.
“Saya mewakili masyarakat Desa Nanga Mentebah berharap kepada pihak perusahaan untuk segera mengambil langkah, agar masalah ini segera teratasi karena ini menyangkut kebutuhan pokok yaitu air bersih,” harapnya.
Sementara Ramadan Humas dari PT. Baturijal Perkasa menyampaikan, bahwa pihaknya bersama Kepala Desa Mentebah dan aparatnya, perwakilan PDAM setempat melakukan pengecekan ke lapangan
“Ternyata sumber keruh bukan dari bukaan lahan Sawit PT. BRP. Kemungkinan ada yang menggali kayu Ulin diatas lokasi sumber air PDAM, ” pungkasnya. (*)
Beri dan Tulis Komentar Anda