EQUATOR, SANGGAU. Bupati Sanggau, Paolus Hadi menyoroti penyaluran tanggung-jawab sosial dan lingkungan (CSR) perusahaan yang berinvestasi di Kabupaten Sanggau. Hal itu ia ungkapkan pada acara launching Sabang Merah Award Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaaan Kabupaten Sanggau, Kamis (13/07/2023) di salah satu hotel di Kota Sanggau.
Selain Forkompimda, acara yang diselenggarakan Jari Indonesia Borneo Barat, USAID dan Pemkab Sanggau itu juga dihadiri perwakilan sejumlah perusahaan dan kepala OPD. Acara tersebut juga diisi talk show. Dalam acara tersebut PH, sapaan Paolus Hadi mempertanyakan apakah perwakilan perusahaan memahami paparan yang diberikan.
“Respon dari saudara-saudara sekalian, apakah bingung, apakah ndak ngerti, apakah memang bukan kewenangan, atau memang mengerti tapi nantilah. Saya berharap yang terakhir ini. Yang dibutuhkan bukan satu net. Yang dibutuhkan adalah yang kami (Pemkab) ndak mampu,” ujar Paolus Hadi.
“Kabupaten Sanggau APBD-nya kecil. Hanya mengelola Rp.1,5 triliun. Wilayahnya sekitar Banten plus provinsi. Tapi perusahaannya banyak. Kalau kalian punya hati nurani, seperti saya, saya malu melihat data tadi. Kok miskin kita. Termasuk kepala OPD yang hadir,” ungkapnya.
Bukan tanpa alasan. PH menyebut kasus stunting di Desa Rambin, Kecamatan Kapuas mencapai 24 persen.
“Stunting di situ masih 24 persen. Tapi saya tahu perusahaan apa yang ada di lingkaran situ. Bisa jadi bukan soal duit. Bisa jadi soal pola asuh. Tapi rasanya lucu juga desa yang paling tinggi stuntingnya berada dalam lingkungan perusahaan perkebunan. Saya bilang Desa Rambin. Saya aneh, di tengah kebun sawit, tapi banyak stunting di situ,” ungkapnya.
PH mengakui persentase stunting di Kabupaten Sanggau paling besar di Kalbar. Analisa dari Dinas Kesehatan, lanjut dia, salah satu faktornya akibat pola asuh. “Banyak duit tapi anak cuma dikasih mie instan. Karena bapak ibunya kerja di kebun, tak sempat mengurus anaknya,” sebutnya.
Pada kesempatan itu pula, Bupati dua periode itu berharap, pihak perusahaan jangan menganggap pertemuan semacam ini sebatas seremonial. Orang nomor satu di Kabupaten Sanggau itu langsung memerintahkan Sekda dan Kepala Bappeda untuk menyurati pimpinan-pimpinan perusahaan.
“Mungkin saya positive thinking. Tidak merespon karena mereka sudah mengerti. Tapi bukan berarti saudara-saudara tidak merespon ini, lalu berpikir biar saja. Kalau itu, kalian melawan pemerintah,” tegasnya. (KiA)
Beri dan Tulis Komentar Anda