EQUATOR, KAPUAS HULU – Tahun 2022 lalu, Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu melakukan preservasi ruas jalan Nanga Boyan-Nanga Suruk dengan anggaran Rp848 juta. Pekerjaan jalan yang dilakukan oleh CV Rava Pratama tersebut mengerjakan preservasi jalan dengan panjang 6 Kilometer dengan dua jembatan.
Namun sayangnya pekerjaan tersebut dianggap masyarakat setempat tidak maksimal dengan anggaran sebesar Rp848 juta tersebut. Bahkan masyarakat meminta aparat penegak hukum untuk menelusuri pekerjaan yang sudah dilakukan tersebut.
“Karena pekerjaan tersebut sama sekali tidak menyentuh ruas jalan yang ada di perkampungan, “‘ kata Budi warga Dusun Benit Desa Landau Mentail Kecamatan Boyan Tanjung Sabtu (24 /06/2023).
Budi sebagai pengguna jalan mengaku sangat kecewa dengan pekerjaan yang dilakukan oleh pemerintah daerah yang tidak maksimal ini. Karena dirinya mengangap hanya melakukan hamparan batu saja, namun tidak seluruh jalan yang dilakukannya. Bahkan jalan yang dilakukan pemerintah daerah tersebut ada yang ditimbun kembali oleh masyarakat karena rusak parah.
“Kita minta APH dapat mengusut jalan yang sudah dikerjakan ini, karena kami tidak yakin dengan dana sebesar itu Rp848 juta, namun hasil pekerjaannya seperti ini, ” ungkapnya.
Budi pun mengharapkan agar jalan di wilayah mereka ini dapat ditangani kembali hingga benar-benar bisa digunakan masyarakat.
“Jalan ini kalau sudah hujan sulit sekali untuk dilalui, ” ucapnya.
Warga lainnya Riko mengaku kecewa dengan pekerjaan jalan yng sudah dilakukan oleh pemerintah daerah ini karena hasilnya tidak maksimal. “Karena masih banyak titik-titik jalan yang rusak tidak ditimbun dengan hamparan batu, ” ucapnya.
Riko juga mengaku heran kenapa jalan di perkampungan mereka ini tidak tersentuh dengan pembangunan, padahal ditempat mereka ini juga banyak titik jalan yang rusak parah dan harus ditimbun supaya ada pengerasan.
“Kami juga tidak tahu pekerjaan jalan yang tahun 2022 kemarin itu sebenarnya dimana titik nol pekerjaannya, ” ucapnya.
Makanya dirinya pun sangat mengaharapkan agar APH dapat mengusut pekerjaan jalan tersebut karena dirinya tidak yakin dengan dana sebesar itu, pekerjaannya seperti ini. “Usut saja jalan ini oleh APH, ” tuturnya.
Ginsa Kadus Benit Desa Landau Mentail Kecamatan Boyan Tanjung mengaku sangat kecewa dengan hasil pekerjaan yang sudah dilakukan oleh pemerintah daerah tersebut karena masih banyak titik jalan yang rusak.
“Saya tidak yakin dana Rp848 juta untuk pekerjaan jalan ini dilaksanakan semuanya. Kita minta APH usust jalan tersebut, ” ujarnya.
Ginsa pun berharap agar jalan wilayah mereka ini dapat diperbaiki kembali agar benar-benar bisa dilalui masyarakat.
“Soalnya jalan yang pemerintah daerah kerjakan ini masih ada yang berlubang, bahkan baru-baru ini jalan yang berlubang tersebut ditimbun sendiri oleh masyarakat, ” ungkapnya.
Sambung Ginsa, dirinya berharap jalan ini menjadi perhatian pemerintah daerah karena jalan ini sangat dibutuhkan sekali oleh masyarakat, karena ini merupakan akses untuk menuju ibukota Kabupaten..
“Dengan kondisi jalan seperti ini, kita sangat kesulitan sekali terutama saat membawa orang sakit. Kita disini bukan hanya kesulitan soal jalan saja, tapi listri jaringan telekomunikasi, ” pungkasnya. (*)
Beri dan Tulis Komentar Anda