EQUATOR, SANGGAU. Wakil Bupati Sanggau, Yohnes Ontot bersama Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau, Ginting, secara reami mencanangkan Posyandu Online, Selasa (18/04/2023) pagi di Posyandu Teratai, Gang Amal, Kelurahan Tanjung Sekayam.
“Kegiatan ini salah satu upaya menurunkan angka stunting. Tolak ukur dengan melakukan metode pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat melalui Posyandu Online dengan hasil mengalami penurunan setiap bulannya,” kata Yohanes Ontot pada wartawan usai acara.
KetuaTim Percepatan Penurunan Stuntung (TPPS) Kabupaten Sanggau ini menjelaskan, pelaksanaan kegiatan tersebut guna mempermudah mengontrol yang terindikasi stunting.
“Pencanangan Posyandu Online dan penimbangan serentak dalam rangka penurunan stunting. Ini lebih mempermudah untuk memonitor anak-anak yang memang terindikasi stunting. Jika kemarin misalkan daerah yang paling jauh kita mungkin infonya sampai sebulan dua bulan baru sampai. Hari ini mungkin lebih cepat dan lebih baik. Cepat mendapat informasi cepat juga membuat formulasi dalam mengatasinya,” jelas Ontot.
Hanya saja diakuinya tak semua wilayah Kabupaten Sanggau dapat menerima sinyal HP. Ia berharap petugas media secepatnya bergerak menangani penurunan stunting.
“Maka gerakan kita harus gerakan secara cepat untuk mengatasi stunting ini baik itu dari ODF, lingkungan, segala penyediaan air bersih lingkungan yang bersih dan segala macam. Memang ini membutuhkan kerja keras semua pihak,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau, Ginting menjelaskan, Posyandu Online adalah salah satu pelayanan digital di bidang kesehatan dalam pelayanan kesehatan primer. Selama ini, kata dia di kabupaten Sanggau masih dikerjakan manual.
“Jadi transformasi digital ini kita membuatkan posyandu yang selama ini manual menjadi online,” sebutnya.
Ginting menjelaskan, dalam pelayanan Posyandu Online ada dua akses pelayanan online untuk menemukan data masyarakat ibu hamil dan balita dengan sasaran Posyandu. Selain itu juga pihaknya masih memikirkan dalam sarana dan prasarana untuk di Posyandu Online itu.
“Ada dua akses pelayanannya. Pertama adalah akses pelayanan Geospasial di mana kita ketemukan semua titik titik pelayanan. Juga data-data menuju sehat data-data IMS maupun ibu hamil dan balita yang selama ini menjadi sasaran Posyandu. Kedua nanti ada notifikasi digital. Jadi ada sarana komunikasi petugas dengan sasaran. Kemudian ini adalah penunjang, jadi sebagaimana penunjang harus juga dilengkapi dengan sarana dan pra sarana,” pungkasnya. (KiA)
Beri dan Tulis Komentar Anda