EQUATOR, Sanggau. Kepala Bidang (Kabid) Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Bencana (P3AKB) Kabupaten Sanggau, Valentinus Sudarto mengakui data kemiskinan merupakan hal yang kompleks.
“PR terbesar adalah bagaimana verifikasi dan validasi data kemiskinan kita. Karena verifikasi penting dan validasi juga penting. Karena kalau verifikasi tanpa validasi pasti masih ada errornya,” kata Valen, sapaan Valentinus Susarto, Kamis (16/02/2023).
Keterlibatan pemerintah desa dan kelurahan, kata Valen, sangat penting, lantaran data kemiskinan ada di desa dan kelurahan.
“Kalau mereka tidak pernah melakukan pendataan ulang, datanya tetap seperti begitu, dan akhirnya tidak ada perubahan kalau tidak dilakukan verifikasi dan validasi,” tuturnya.
Lebih lanjut, Valen menyampaikan pihaknya akan terus melakukan inovasi untuk data kemiskinan lebih akurat. Salah satunya melalui Sidompu yang pada 2019 telah diuji coba.
“Tahun 2020 sudah mulai implementasi, sekarang tahun 2023 terus kita kembangkan. Sidompu kedepan tidak hanya untuk data kemiskinan tapi juga sudah melebar kepada beberapa data pendukung lainnya, seperti e-Bansos, Stunting, Jaminan Kesehatan, Jaminan Sosial dan juga Jaminan Ketenagakerjaan,” bebernya.
Ia pun menargetkan tahun 2024 angka kemiskinan berkurang menjadi 4,4 persen, dari tahun 2022 yang mencapai 4,51 persen. (KiA)
Beri dan Tulis Komentar Anda