EQUATOR, Kapuas Hulu – Dalam rangka Pengamanan Natal 2022 dan Tahun baru 2023, mulai tanggal 23 Desember 2021 – 2 Januari 2023. Polres Kapuas Hulu menggelar Operasi Lilin 2022 yang digelar di Lapangan apel Mapolres Kapuas Hulu, Kamis 22 Desember 2022.
Sebagai bentuk kesiapan pengamanan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 tersebut, Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan memimpin apel Gelar Pasukan Operasi Lilin 2022 dan ditandai dengan penyematan pita sebagai tanda bahwa Operasi Lilin dimulai.
Dengan membacakan amanat dari Kapolri RI Listyo Sigit, Bupati Kapuas Hulu menyampaikan, ucapan terimakasih dan apresiasi setinggi-tingginya, kepada seluruh pihak yang telah mengikuti apel gelar pasukan Operasi Lilin 2022.
“Apel Gelar Pasukan merupakan bentukpengecekan akhir kesiapan personel maupun sarana prasarana. Dengan demikian, diharapkan pengamanan dapat terselenggara secara optimal dan sinergi, sehingga perayaan Natal 2022 serta Tahun Baru 2023 (Nataru) mampu berjalan dengan kondusif, ” kata Bupati.
Bupati mengatakan, seperti diketahui bersama bahwa laju pertumbuhan Covid-19 di Indonesia sudah terkendali, sehingga pemerintah memberikan pelonggaran berbagai aktivitas masyarakat termasuk Nataru dengan menetapkan seluruh wilayah berada pada PPKM Level 1.
“Momentum Nataru selalu ditunggu-tunggu oleh masyarakat Indonesia di setiap penghujung tahun dengan melaksanakan berbagai kegiatan, sehinggatentunya berimplikasi terhadap meningkatnya mobilitas masyarakat, ” ujarnya.
Lanjut Bupati, sebagaimana hasil survei dari Kemenhub, bahwa diperkirakan akan ada44,17 juta orang melakukan pergerakan pada Nataru tahun ini.Oleh sebab itu, Polri dengan dukungan TNI, K/L, Pemerintah Daerah, Mitra Kamtibmas serta stakeholderterkait menggelar Operasi Kepolisian Terpusat dengan sandi Operasi Lilin 2022 selama 11 hari, mulai 23 Desember 2022 hingga 2 Januari 2023, serta dilanjutkan dengan KRYD mulai 3 Januari hingga 9 Januari 2023.
“Operasi Lilin 2022 terdiri dari total 166.322 personel gabungan yang ditempatkan pada 1.845 pos pengamanan, 695 pos pelayanan dan 89 pos terpadu,guna mengamankan 52.636 objek pengamanan, ” jelasnya.
Sambung Bupati, berbagai hal tersebut tentunya dipersiapkan dalam rangka mengamankan kegiatan Nataru, agar masyarakat merasa nyaman dan aman sebagaimana perintah dari Presiden Joko Widodo.
Pada pengamanan Nataru, terdapat berbagai potensi gangguan yang harus diwaspadai. Pada sisi kesehatan, kita harus tetap waspada terhadappotensi terjadinya lonjakan Covid-19, terlebih saat ini telah muncul subvarian baru omicron BN.1 yang lebih cepat menular.
Melihat hal tersebuttersebut kata Bupati, lakukan penguatan prokes terutama pada lokasi-lokasi dengan tingkat interaksi tinggi, imbau masyarakat untuk melaksanakan vaksinasi booster guna meningkatkan imunitas dan optimalkan penggunaan aplikasi Peduli Lindungi.
Selanjutnya pada sisi keamanan. Terdapat beberapa potensi gangguan yang juga perlu diwaspadai, seperti kemacetan maupun kecelakaan lalu lintas jalan dan penyeberangan antar pulau serta kepadatan pada bandara, terminal dan pelabuhan.
“Jadikan pengaturan rekayasa lalu lintas pada Idul Fitri 2022 sebagai acuan. Penerapan contra flow danone way pada jalur tol maupun arteri harus dilakukan secara fleksibel, menyesuaikan dengan situasi di lapangan dan mengacu data volume kendaraan dari traffic counting PT. Jasa Marga, ” pungkasnya. (*)
Beri dan Tulis Komentar Anda