EQUATOR ONLINE. Kasus dugaan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Pembangunan Terminal Bunut Tahun 2018 naik meja hijau. Pada sidang perdana ini Jaksa membacakan dakwaan terhadap terdakwa Dendi Irawan di Pengadilan Negeri Tipikor Kelas 1A Pontianak.
“Hari ini Jaksa Penuntut Umum membacakan dakwaan terhadap DI,” kata Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri Kapuas Hulu, Adi Rahmanto, Selasa (24/5/2022).
Dendi Irawan didakwa oleh Jaksa Penuntut Umum menerima aliran dana sebesar Rp211.000.000, yang berasal dari dana pembangunan Terminal Bunut Hilir Tahun Anggaran 2018.
“Dana itu ditransfer oleh Direktur CV Jaya Abadi. Yakni LS sebanyak dua kali,” beber Adi Rahmanto.
Dalam dakwaan, berdasarkan perhitungan ahli. Kegiatan penimbunan atau pembangunan Terminal Bunut Hilir Tahun 2018 hanya dikerjakan sebagian kecil saja. Tinggi timbunan tidak sesuai dengan ketebalan tanah sebagaimana ditentukan.
“Yang berarti terdapat kekurangan volume dalam penimbunan tanah. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya kerugian negara,” jelas Adi.
Kasi Intelijen menambahkan, sidang berikutnya dijadwalkan pada awal Juni mendatang. Dengan agenda Pemeriksaan Saksi yang dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum. Proses persidangan dilaksanakan di Pengadilan Tipikor Kelas IIA Pontianak.
Untuk diketahui, terdakwa Dendi Irawan sempat viral karena aksinya melarikan diri daru Rutan Kelas IIB Putussibau. Beruntung, pelarian Dendi dapat dihentikan polisi pada April lalu.
“Sekarang terdakwa DI ditahan di Rutan Kelas IIA Pontianak,” demikian Adi Rahmanto. (Anderias)
Beri dan Tulis Komentar Anda