EQUATOR, Jakarta – Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Agung Suprio, cukup menjadi sorotan publik Indonesia dalam sepekan ini. Selain kasus pelecehan sesama lelaki yang terjadi di lembaganya, ia juga disorot atas komentarnya yang menyebutkan bahwa serial kartun Upin dan Ipin sebagai propaganda yang diciptakan oleh Pemerintah Malaysia.
Dilansir dari Detik.com, Senin (14/09/2021), komentar ini awalnya disampaikan Agung dalam tayangan podcast Deddy Corbuzier. Namun kemudian diperjelas lagi, bahwa propaganda yang dimaksud adalah propaganda yang positif.
“Upin-Ipin itu bisa dikatakan propaganda, propaganda yang positif. Upin-Ipin itu bisa mengenalkan Malaysia atau citra Malaysia kepada dunia luar yang multikultural, sopan, ramah dan religius,” kata Agung kepada Detik.com.
Alhasil, melalui serial kartun Upin dan Ipin, menurutnya, telah mengubah pandangan negara-negara lain kepada Malaysia dan Malaysia menjadi terkenal.
“Negara-negara lain punya pandangan positif kepada Malaysia, sehingga bisa meningkatkan sektor pariwisata Malaysia, jadi banyak kemudian orang mancanegara yang datang ke Malaysia,” tuturnya.
Sebelumnya, dalam podcast Deddy Corbuzier, Agung sempat membahas soal kartun animasi Upin dan Ipin. Awalnya, Agung Suprio mengungkapkan jarangnya stasiun televisi yang menayangkan kartun buatan Indonesia.
Salah satu alasannya karena pembuatan animasi tidak murah. Padahal banyak orang Indonesia yang mahir membuat animasi.
Menurutnya, salah satu kekuatan Upin dan Ipin adalah subsidi yang diberikan pemerinta Malaysia. “Lu tahu gak Ipin-Upin itu disubsidi oleh pemerintah Malaysia?” kata Agung. (FikA)
Beri dan Tulis Komentar Anda