EQUATOR, Jakarta – Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan, bahwa dalam kondisi segenting apapun suara kritis dari masyarakat maupun pers tidak boleh dibungkam.
“Dalam kondisi segenting apapun, suara kritis rakyat, termasuk pers dan masyarakat sipil, tidak boleh dibungkam karena mekanisme checks and balance tetap mutlak dijalankan,” kata AHY dalam acara diskusi secara virtual, Selasa (31/08/2021), seperti dikutip dari Tempo.co, Rabu (01/09/2021).
AHY menilai demokrasi yang sehat merupakan wujud adanya partisipasi aktif masyarakat dalam menjalankan fungsinya pengawasan serta evaluasi terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah, terlebih dalam hal menanggulangi pandemi seperti saat ini.
Tak hanya itu, bahkan seluruh kelompok masyarakat harus dilibatkan dan diberdayakan dalam penanggulangan pandemi Covid-19.
lebih lanjut, putra Presiden RI ke-6, Jenderal TNI Prof. Dr. Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono, M.A., GCB., AC ini menegaskan bahwa semua elemen bangsa memiliki kewajiban dan hak yang sama untuk berkontribusi dan jadi bagian dari solusi, termasuk menyampaikan pandangan, masukan, dan kritik yang konstruktif.
“Semoga para pemimpin bangsa ini, baik tingkat pusat maupun daerah, para wakil rakyat, segenap pemangku kepentingan, dalam penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi ini sudi dan sabar mendengar suara hati rakyat,” harapnya.
Menurut AHY, demokrasi jangan dianggap sebagai penghambat Pemerintah memulihkan negeri dari krisis. Demokrasi yang sehat kata dia justru menjadi katalis yang diperlukan.
“Demokrasi dan kebebasan yang bertanggung jawab justru jauh dari nilai-nilai yang mengabaikan kebenaran, keadilan, dan kemanusiaan,” tutur AHY.
Dalam kesempatan yang sama, AHY juga mengajak seluruh kelompok masyarakat bersatu menghadapi pandemi dan memulihkan ekonomi. (FikA)
Beri dan Tulis Komentar Anda