EQUATOR, Washington – Pemerintah Amerika Serikat (AS) bakal terus melakukan serangan-serangan di kawasan Afghanistan, dengan alasan memburu ISIS. Hal itu disampaikan, Presiden AS, Joe Biden, seperti dilaporkan oleh Jazeera, Sabtu (28/08/2021).
Dikutip dari Beritasatu.com, Biden menyampaikan, bahwa serangan pesawat nirawak (drone) AS ke Provinsi Nangarhar, Afghanistan pada Sabtu (28/08/2021), bukan lah untuk pertama dan terakhirnya. Sebaliknya, serangan akan terus berlanjut hingga kelompok ISIS tumpas.
Seperti diketahui, serangan yang dilakukan AS tersebut dilakukan 48 jam pasca tragedi bom bunuh diri yang dilakukan kelompok ISIS di bandara Kabul, pada Kamis (19/08/2021). Dikabarkan, bom bunuh diri itu telah menewaskan 169 warga Afghanistan serta 13 tentara AS.
“Serangan ini bukan yang terakhir. Kami akan terus memburu siapa pun yang terlibat dalam serangan keji itu dan membuat mereka membayar,” kata Biden pada Sabtu.
“Komandan kami memberitahu saya bahwa serangan sangat mungkin terjadi dalam 24-36 jam ke depan. Saya mengarahkan mereka untuk mengambil setiap tindakan yang mungkin untuk memprioritaskan perlindungan kekuatan,” tambahnya.
Pentagon menyatakan, sebelumnya pada Sabtu (28/08/2021), serangan udara (drone) AS di Afghanistan menewaskan dua target tokoh penting ISIS-K (Khorasan) dan menyebabkan satu orang lagi terluka.
“Tidak ada warga sipil yang terluka dalam serangan AS pada Sabtu pagi,” ujar Mayor Jenderal Hank Taylor saat konferensi pers.
“Mereka adalah perencana dan fasilitator ISIS-K. Itu cukup alasan di sana saja. Fakta bahwa dua dari individu ini tidak lagi berjalan di muka bumi, itu hal yang baik,” kata juru bicara John Kirby. (FikA)
Beri dan Tulis Komentar Anda