
EQUATOR, Pontianak – Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik ke-2 Kota Pontianak berakhir. Penutupan pesparani digelar di Aula Agustinus Paroki Siantan Gereja Stella Maris, Selasa (19/08/2025) malam.
Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada panitia, dewan juri, serta seluruh peserta yang berpartisipasi. Menurutnya, pesparani bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi juga ruang perjumpaan antar umat beragama yang mendorong terciptanya suasana rukun, damai, dan harmonis di tengah keberagaman masyarakat Pontianak.
“Pesparani ini adalah bukti nyata bahwa kerukunan dan kebersamaan dapat tumbuh melalui seni dan budaya. Di balik lantunan lagu rohani, ada pesan persaudaraan yang sangat kuat, yang tidak hanya untuk umat Katolik, tetapi juga untuk seluruh masyarakat Pontianak,” katanya.
Ia menuturkan, Pemerintah Kota Pontianak berkomitmen mendukung kegiatan-kegiatan keagamaan lintas agama yang memiliki dampak positif bagi masyarakat. Baginya, keberagaman yang dimiliki Pontianak adalah sebuah kekayaan yang harus dijaga dan dirawat bersama.

“Kota kita ini terdiri dari banyak suku, agama dan budaya. Justru dengan keberagaman itulah kita bisa lebih kuat, lebih bersatu. Saya berharap pesparani terus menjadi agenda yang berkesinambungan, sehingga tidak hanya melahirkan talenta-talenta musik gerejawi, tetapi juga memperkuat semangat toleransi antar umat,” katanya.
Selain itu, Bahasan juga mengajak umat Katolik di Pontianak untuk terus berperan aktif dalam pembangunan kota. Menurutnya, kontribusi umat dalam bidang sosial, budaya, maupun pendidikan sangat dibutuhkan dalam mewujudkan Pontianak sebagai kota yang maju dan sejahtera.
“Berakhirnya Pesparani ke-2 Kota Pontianak ini tidak hanya sebagai wadah kompetisi, tetapi juga menjadi sarana menjaga harmoni dan memupuk rasa persaudaraan dalam kehidupan masyarakat Pontianak yang multikultural,” tutup Bahasan. (M@nk)

Beri dan Tulis Komentar Anda