
EQUATOR, Pontianak – Gotong royong membersihkan parit dan drainase yang merupakan bagian dari program 100 hari kerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pontianak masih bergulir.
Setelah mencanangkan gotong royong di sejumlah kecamatan, Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan kembali mengajak warga di Kecamatan Pontianak Utara untuk bersama-sama membersihkan parit dan saluran air di lingkungan sekitar.
Aksi ini disambut positif oleh warga dengan turun bersama membersihkan parit-parit yang ada.
Dalam kesempatan itu, Bahasan mengungkapkan, bahwa program ini bukan semata inisiatif baru, melainkan kelanjutan dari prioritas yang sempat tertunda pada periode sebelumnya akibat pandemi Covid-19.
“Pembenahan drainase sebenarnya sudah menjadi prioritas sejak periode pertama kami. Tapi karena pandemi, anggaran harus di-refocusing. Di periode kedua ini, bersih-bersih sungai menjadi bagian dari visi-misi kami yang kami masukkan ke program 100 hari kerja,” ujarnya saat bersama warga membersihkan parit di Parit Pekong Kecamatan Pontianak Utara, Sabtu (17/05/2025).
Ia menegaskan, bahwa program ini tidak berhenti hanya pada 100 hari, melainkan menjadi langkah awal untuk membangun semangat kolektif masyarakat dalam menjaga lingkungan.
“Bukan berarti program ini hanya berjalan 100 hari, tapi untuk memotivasi semua pihak termasuk masyarakat, para tokoh, hingga pemerintah, untuk menjaga lingkungannya tetap bersih dan saluran airnya lancar. Dengan begitu, kita bisa meminimalisir genangan saat hujan lebat atau air pasang ekstrem,” kata Bahasan.
Dia menyebutkan, bahwa dampak positif dari program ini sudah mulai terasa, seperti di kawasan parit Sepakat 2 yang sebelumnya kerap terdampak luapan air saat hujan deras dan pasang tinggi.
“Setelah dinormalisasi dan dibersihkan secara menyeluruh, kedalaman parit terukur dengan baik, dan sekarang genangan yang terjadi tidak lagi mengganggu aktivitas warga,” ungkapnya.
Terkait keberlanjutan program ini setelah masa 100 hari kerja, Pemerintah Kota Pontianak berkomitmen untuk terus melakukan pemantauan dan pelibatan aktif masyarakat.
“Kami tetap akan melakukan cross-check ke lapangan. Masyarakat juga diharapkan proaktif melaporkan jika ada saluran yang tidak tersambung atau tersumbat, mulai dari RT, lurah, camat hingga ke instansi terkait,” jelas Bahasan.
Ia pun mengajak seluruh warga untuk membudayakan kembali semangat gotong royong dalam menjaga lingkungan.
“Gotong royong adalah budaya leluhur kita. Kalau kita bisa turun langsung bersama masyarakat, saya yakin ini akan menjadi edukasi nyata bagi semua warga agar tidak membuang sampah sembarangan, terutama ke parit,” tuturnya.
Dengan semangat kolaborasi ini, Pemerintah Kota Pontianak berharap dapat menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat dan bebas dari genangan. (M@nk)
Beri dan Tulis Komentar Anda