
EQUATOR, Kubu Raya – Kepolisian terus melakukan penyelidikan kasus dugaan perampokan yang dilakukan seorang remaja penyandang disabilitas yang mengakibatkan tewasnya Diah Rindani (36 tahun) di Komplek BTN Teluk Mulus, Desa Teluk Kapuas, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kamis (08/05/2025) sekitar pukul 00.00 WIB.
Terduga pelaku merupakan seorang remaja laki-laki berusia 16 tahun berinisial MRN yang kerap dipanggil OB alias Obama oleh masyarakat sekitar.
Tersangka merupakan penyandang disabilitas bisu dan tuli. Saat ini, pelaku telah diamankan pihak Polres Kubu Raya.
Kasatreskrim Polres Kubu Raya, IPTU Hafiz Febrandani mengatakan, bahwa penyelidikan masih terus berjalan. Mengingat pelaku merupakan anak di bawah umur dan penyandang disabilitas, pihaknya berkoordinasi dengan tenaga ahli dalam proses pemeriksaannya.
“Karena kondisi tersebut (bisu dan tuli, red), kami melakukan pemeriksaan dengan didampingi ahli bahasa isyarat,” katanya, Jumat (09/05/2025).
Hafiz menyampaikan, kalau pihaknya saat ini masih terus mengembangkan penyelidikan dan mengumpulkan keterangan untuk mengungkap latar belakang sebenarnya dari aksi tragis ini.
“Untuk motif dan modus pelaku masih kami dalami. Saat diamankan pun, pelaku sempat melakukan perlawanan,” ujarnya.
Dari hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), pelaku diduga masuk ke rumah korban dari arah belakang, dengan cara memanjat dinding dan masuk melalui jendela. Setelah berhasil masuk, pelaku menuju kamar korban. Diduga Diah sempat melakukan perlawanan kemudian membuat ayah korban datang setelah mendengar teriakan.
Ayah korban, Solikin (61 tahun), yang merupakan seorang Purnawirawan Polri sempat berupaya menghentikan pelaku. Akibatnya, Solikin ikut terluka. Selain Diah dan ayahnya, ada satu korban lainnya dalam peristiwa tersebut.
Diketahui korban Diah merupakan guru sekaligus Aparatur Sipil Negara (ASN). Masih belum diketahui secara pasti mengapa terduga pelaku tega melakukan perbuatan sadis tersebut kepada korban.
Dari informasi yang dihimpun, keluarga korban dikenal baik terhadap terduga pelaku pembunuhan sadis tersebut.
Kasubsi Penmas Polres Kubu Raya, Aiptu Ade menyampaikan, bahwa warga sekitar mendengar suara gaduh dan teriakan histeris dari dalam rumah korban. Merasa curiga, warga kemudian mendatangi lokasi dan masuk ke dalam rumah untuk memastikan apa yang terjadi.
“Warga menemukan korban (Solikin) sudah dalam terbaring di lantai dengan keadaan terluka dan korban (DR) sudah bersimbah darah dengan posisi terbaring di bawah lantai kamarnya. Kemudian sebagian warga mengamankan terduga pelaku yang saat itu masih didalam kamar korban. Sebagian warga membawa kedua korban ke RS Kartika Husada untuk mendapatkan pertolongan medis,” terangnya.
Ade mengatakan, mendapatkan laporan dari warga, petugas gabungan Polres Kubu Raya dan Polsek Sungai Raya langsung mendatangi TKP. Polisi mengamankan terduga pelaku beserta barang bukti sebuah senjata tajam berupa badik ke Polres Kubu Raya untuk penyidikan lebih lanjut.
“Korban DR dinyatakan meninggal dunia akibat luka tusukan di beberapa tubuhnya dan pak Solikin sampai saat ini masih dalam perawatan intensif di Rumah Sakit Kartika Husada,” ungkapnya.
Ade menjelaskan, mengingat kondisi terduga dalam kasus pembunuhan ini memiliki keterbatasan komunikasi, pemeriksaan dilakukan dengan pendampingan khusus.
“Penyidikan terhadap pelaku turut didampingi oleh ahli audiologi dan speech-language pathologist (SLP) untuk memastikan proses pemeriksaan berjalan sesuai prosedur,” jelasnya.
Lebih lanjut Ade memohon agar masyarakat mempercayakan kasus ini kepada pihak kepolisian yang sampai detik ini masih bekerja melakukan penyelidikan dan penyidikan secara intensif motif di balik sadisnya pelaku melakukan pembunuhan terhadap korban.
“Sampai saat ini kami masih bekerja untuk mengusut tuntas kasus ini dan memastikan proses hukum dilakukan secara profesional, proporsional, dan humanis, termasuk memperhatikan kondisi khusus pelaku yang merupakan penyandang disabilitas,” pungkas Ade. (Zrn)
Beri dan Tulis Komentar Anda