
Kepala Seksi Teknologi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian Kantor Imigrasi Ketapang, Ida Bagus Putu Widia Kusuma menegaskan, bahwa seluruh WNA yang diamankan kini berada di bawah pengawasan ketat Imigrasi.
“Yang pasti WNA-nya saat ini sudah diamankan di Kantor Imigrasi Ketapang. Sementara jumlahnya ada 29 WNA. Mungkin akan bertambah karena total yang diduga terlibat sebetulnya ada 34 orang. Namun lima orang lainnya tidak berada di tempat saat pengamanan dilakukan,” ujar Ida Bagus di Ketapang, Jumat 19 Desember 2025.
Dari total 29 WNA yang telah diamankan, 26 orang ditemukan langsung di lokasi PT SRM, sementara tiga lainnya dijemput dari penginapan di wilayah Tumbang Titi. Seluruhnya kini menjalani pemeriksaan intensif.
Imigrasi tidak main-main. Pemeriksaan mendalam dilakukan untuk menelusuri keabsahan dokumen keimigrasian sekaligus memastikan aktivitas para WNA tersebut sesuai dengan izin tinggal yang dimiliki.
“Saat ini kami melakukan verifikasi dan pemeriksaan terkait keberadaan serta kegiatan WNA tersebut. Apakah sudah sesuai dengan izin tinggal yang mereka pegang. Klarifikasi terhadap pihak sponsor juga akan dilakukan, dengan pendampingan Direktorat Jenderal Imigrasi,” tegas Ida Bagus.
Sementara itu, Plt Direktur Jenderal Imigrasi, Yuldi Yusman memastikan, kalau pihaknya telah turun langsung ke lapangan. Sejak awal kejadian, koordinasi intensif telah dilakukan bersama Kantor Imigrasi Ketapang.
“Pengamanan juga melibatkan unsur TNI-Polri. Unsur yang bergabung antara lain dandim, kapolres, jajaran polsek, mabes TNI, serta kodam,” ungkap Yuldi di Gedung Direktorat Jenderal Imigrasi, Jakarta Selatan. (Zrn)