
EQUATOR, Ketapang – Bupati Ketapang, Alexander Wilyo memimpin upacara peringatan Hari Santri Nasional (HSN) Tahun 2025, Rabu (22/10/2025), di halaman Kantor Bupati Ketapang.
Meski diguyur hujan, kegiatan berlangsung khidmat dan diikuti ratusan santri dari berbagai pondok pesantren di wilayah Ketapang. Upacara tersebut juga dihadiri jajaran forkopimda, tokoh agama, guru madrasah, serta para pelajar.
Dalam kesempatan itu, Bupati Alexander membacakan amanat Menteri Agama Republik Indonesia.
Ia menyebutkan, bahwa peringatan Hari Santri tahun ini memiliki makna istimewa karena menandai 10 tahun ditetapkannya Hari Santri oleh pemerintah pada 2015.
“Sepuluh tahun bukan waktu yang singkat. Dalam rentang waktu itu, kita menyaksikan semakin kuatnya peran pesantren dan santri dalam berbagai bidang kehidupan,” ujar Alex, sapaan karibnya.
Tahun 2025 ini, sambung Alex, Hari Santri mengusung tema “Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia”. Tema ini, kata dia, mencerminkan tekad santri sebagai penjaga kemerdekaan sekaligus penggerak kemajuan bangsa di tengah dinamika global.
“Santri tidak boleh hanya menjadi penonton dalam perubahan zaman. Santri harus hadir sebagai pelaku sejarah baru, membawa nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin dalam membangun peradaban dunia yang damai, adil, dan berkeadaban,” tambahnya.
Alexander juga berpesan, agar para santri terus menanam ilmu, menjaga akhlak, menghormati guru, dan mencintai tanah air.
“Barang siapa menanam ilmu, maka ia menanam masa depan. Dari tangan para santrilah masa depan Indonesia akan ditulis,” timpalnya.
Rangkaian upacara dilanjutkan dengan pembacaan Resolusi Jihad oleh Ketua PCNU Ketapang Dr. KH. Abdullah Al Faqir yang membangkitkan semangat perjuangan para santri dan ulama. Kegiatan kemudian diakhiri dengan doa bersama yang dipimpin oleh Rois Syuriah PCNU KH. Jemaie Makmur, memohon keberkahan bagi bangsa dan daerah. (Mi)