
EQUATOR, Pontianak – Terminal BBM (TBBM) Pertamina Pontianak yang merupakan salah satu objek vital nasional (obvitnas) strategis disabotase 10 orang bersenjata. Tak hanya sabotase sejumlah pegawai juga disandera sekelompok masyarakat yang menamakan diri LSM Biawak.
Aksi itu dipicu isu kelangkaan BBM serta adanya muatan kepentingan non–state actor yang berupaya mengganggu stabilitas nasional, khususnya di wilayah Pontianak.
Kelompok bersenjata yang datang menggunakan 1 unit perahu itu bahkan melayangkan ancaman bom. Situasi berkembang cepat dan berisiko tinggi mengingat TBBM Pertamina masuk kategori obvitnas strategis yang menyokong distribusi energi dan denyut ekonomi daerah.
Upaya mediasi oleh Polda Kalbar dalam skenario tidak membuahkan hasil. Menimbang tingkat ancaman dan status obvitnas, Kapolda Kalbar kemudian meminta bantuan Komando Daerah TNI Angkatan Laut XII untuk berkolaborasi dengan unsur Polda dan satuan terkait, guna mengambil tindakan melumpuhkan pelaku serta membebaskan sandera.
Selanjutnya, Komando Daerah TNI Angkatan Laut XII, dalam skenario, mengkoordinasikan langkah lintas matra dengan Panglima Koarmada RI dan Pangkogabwilhan I. Izin diberikan untuk merencanakan dan melaksanakan tindakan yang dianggap perlu demi merebut kembali kendali TBBM Pertamina Pontianak.
Atas operasi yang dilakukan Komandk Daerah TNI Angkatan Laut XII, Satgas Pengamanan Obvitnas Strategis berhasil melaksanakan penindakan terukur. Seluruh pelaku berhasil dilumpuhkan, sementara para sandera dibebaskan dalam keadaan aman. Kendali obvitnas dinyatakan pulih tanpa korban dari pihak sandera.
Komando Daerah TNI Angkatan Laut XII, Laksamana Muda TNI Sawa menegaskan, bahwa latihan simulasi ini merupakan perintah komando dalam rangka operasi pengamanan obvitnas strategis.
“Latihan ini ditujukan untuk meningkatkan profesionalisme satuan—personel, sarana prasarana, prosedur, serta menguji doktrin. Keterampilan dan kesiapsiagaan prajurit harus terus dijaga dan ditingkatkan dari tahun ke tahun,” ujarnya.

Ia menambahkan, penyelenggaraan latihan melibatkan Forkopimda Kalbar dan unsur maritim di Pontianak. Sungai Kapuas dipilih sebagai medan latihan karena nilai strategisnya bagi distribusi BBM, ekonomi, dan logistik.
“Sasaran dan skenario ditetapkan perancang latihan dan dilaksanakan dengan baik,” katanya.
Menurutnya, ancaman yang kerap muncul di wilayah perairan antara lain kecelakaan pelayaran. Namun pada skenario ini dipilih tema penyanderaan oleh pihak tidak bertanggung jawab terhadap kapal tanker yang hendak mendistribusikan BBM di Kalbar.
“Latihan semacam ini rutin dilakukan dengan tema berbeda,” imbuhnya.
Menjelang Natal dan Tahun Baru, ia memastikan telah dibentuk satgas pengamanan jalur pelayaran di Kalbar, khususnya Sungai Kapuas, guna menjamin kelancaran distribusi bahan bakar, sembako, dan komoditas lainnya dari Pontianak ke daerah tujuan.
Latihan ini menegaskan kesiapan aparat gabungan dalam menghadapi skenario ancaman berisiko tinggi, sekaligus memastikan keamanan obvitnas strategis tetap terjaga demi stabilitas dan kepentingan publik. (Zrn)









Beri dan Tulis Komentar Anda